TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menko Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan walaupun pemerintah AS masih shutdown, Indonesia harus fokus pada pekerjaan rumah dalam negeri. Setidaknya pekerjaan rumah itu ada empat.
"Faktor eksternal itu selalu ada pengaruhnya, tapi kita harus mengantisipasi semuanya," ujar Hatta, Rabu (16/10/2013). Empat pekerjaan rumah yang harus segera dituntaskan, sebut dia, yang pertama adalah perbaikan defisit neraca transaksi berjalan. Ekspor harus didorong, sementara impor dikurangi.
Lalu, lanjut Hatta, inflasi harus terus dijaga. "Karena berkaitan dengan daya beli masyarakat," kata dia. Hatta mengakui konsumsi masih menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia, karenanya daya beli masyarakat masyarakat harus dijaga jangan sampai tergerus inflasi. "Supply harus dijaga."
Pekerjaan rumah ketiga, kata Hatta, adalah menjaga pertumbuhan ekonomi pada kisaran yang realistis. "Karena stabilitas harus dijaga," tegas dia. Sementara pekerjaan rumah terakhir adalah mempertahankan iklim investasi.
Dalam kesempatan itu Hatta mengatakan target pertumbuhan ekonomi 6,3 persen pada saat ini tidak terlalu realistis. "(Kisaran) 5,8 persen sampai 6 persen adalah angka yang realistis," sebut dia.
Menurut Hatta, dalam kondisi sekarang stabilitas makro dan nilai tukar rupiah juga mutlak dijaga. Karenanya, inflasi dikawal.
Soal penghentian layanan pemerintah alias shutdown pemerintah Amerika, Hatta mengatakan sudah pernah terjadi 17 kali. Solusi pun, ujar dia, selalu akan dicari dan diyakini pasti akan ada solusi yang didapat. Dia menegaskan, shutdown hanya temporer.(Sakina Rakhma Diah Setiawan/Kompas.com)