TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertanian Suswono tidak ingin konsumsi Bahan Bakar Nabati (BBN) atau Biofuel menghabiskan pasokan pangan dalam negeri. Harus ada perhitungan yang jelas untuk BBN, agar tidak terjadi krisis pangan.
"Jangan sampai biofuel membuat para petani mengonversi lahan tanaman pokok ke tanaman untuk bahan bakar nabati," ujar Suswono, Jumat (8/11/2013).
Karena hal tersebut, Kementerian Pertanian yang tergabung dalam Dewan Energi Nasional (DEN) membentuk Kelompok Kerja. Tujuannya untuk mematangkan realisasi dari perencanaan program pemanfaatan Bahan Bakar Nabati.
Suswono menjelaskan, jika BBN ingin dikembangkan, harus mempunyai lahan sendiri agar tidak tumpang tindih dengan petani. Pengembangan tanaman untuk bahan bakar nabati akan memanfaatkan lahan bekas tambang yang belum didayagunakan.
"Tanaman seperti kemiri sunan bisa tumbuh di lahan eks tambang," ungkap Suswono.
Namun Suswono mengaku belum memiliki data potensi lahan bekas tambang yang bisa didayagunakan. Dia menyebut tim Pokja yang akan melakukan pendataan luas lahan tersebut. "Ke depan akan ada pemetaan lahan. Ada semacam kepastian lahan tanaman pokok dengan Undang-Undang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan," jelas Suswono.