News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mantan Kepala BP Migas: Karena Anti Suap Dituduh Tak Nasionalis

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

R Priyono

"Banyak yang mengiming-imingi sambil tepuk-tepuk paha lalu bicara misalnya, 'Pak ini untuk masa depan kita kalau pensiun'. Wah kalau begini sudah kelas gendruwo ini. Tapi saya bilang ke mereka saya ini diawasi KPK. Jika mereka datang ke kantor, saya tulis di ponsel, "Ruangan ini diawasi KPK" lalu layar ponsel itu saya tunjukkan ke mereka tanpa bicara," tutur Priyono lalu tertawa.

Priyono menyiratkan, lantaran pengalaman matang, ia bisa menghindari berbagai godaan suap. Seolah menunjukkan ia aman, Priyono menyebut jika ia bermasalah selama di dunia Migas khususnya saat menjabat Kepala BP Migas, ia akan secara mudah dicokok KPK.

"Jika saya begitu, dua bulan, saya menjabat pasti sudah ditangkap KPK. Rentang waktu yang ada (sejak menjabat Kepala BP Migas hingga setahun pascalengser) saya kira cukup bagi KPK untuk mengusut itu?" kata Priyono.

Soal Rudi Rubiandini, ia menyebut Kepala (nonaktif) SKK Migas itu silau duit. Priyono juga mengaku kaget atas penangkapan Rudi. Ia mengaku mengenal sosok Rudi sebagai pribadi yang rajin ngaji dan beribadah. Kekagetan itu, membuat ia menutup diri dari publik.

"Saya sampai kehilangan kata-kata. Bukan apa-apa, saya yang ambil dia dari 'jalanan' istilahnya. Saya yang minta Rektor ITB untuk mengizinkan Rudi untuk di Migas. Jika saya menyalahkan dia, saya salah. Tapi jika saya membenarkan tindakan dia, saya lebih salah," ujar Priyono.

Priyono mengaku Rudi sebagai 'kadernya' di BP Migas. Namun, ia mengakui banyak program kerja di BP Migas yang berhenti justru saat lembaga itu berganti menjadi SKK Migas dan dipimpin Rudi.

"Banyak program yang stop (misalnya) program pelaporan pajak dan harta kekayaan distop. Pemasangan juga CCTV juga. Orang-orang yang saya pasang, orang KPK di situ juga mau disingkirkan. Saya lihat ini sudah bahaya, bisa bangun ini (mafia). Dulu orang-orang ini saya pasang kan agar mereka (oknum-oknum) jangan sembarangan. Di gedung ini adalah orang KPK," kata Priyono. (tribunnews/purwanto hasiolan gultom)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini