TRIBUNNEWS.COM, PALOPO -- Semen Bosowa berkomitmen akan terus meningkatkan hasil produksinya setiap tahunnya untuk wilayah Sulsel.
General Manager Bosowa Sulselbar, Muh. Firdaus Husain, saat acara customer gathering di Hotel Citra Buana Palopo, mengatakan kapasitas produksi semen bosowa setiap harinya mencapai 12 ribu ton, Jumat (15/11/2013).
Ia menambahkan awal mula berdirinya semen bosowa pada tahun 1998 kapasitas produksinya hanya mencapai 1,8 juta ton per tahun. Namun pada tahun 2011 produksi semen boosowa mengalami peningkatan mencapai 2,2 juta ton per tahunnya.
Banyaknya peminat semen Bosowa per tahunnya, membuat pihak perusahaan akan meningkatkan hasil produksi mulai 7 Desember 2013 mencapai 4,4 juta ton per tahun, sementara pada tahun 2015 target produksi semen tonasa akan mencapai 12 juta ton per tahun.
Apalagi tahun ini semen Bosowa akan menggenapkan dua pabriknya yaitu Maros dan Barru.
Salah satu alasan Sulsel menjadi pusat sasaran penjualan semen bosowa karena perputaran prekonomian kawasan Indonesia Timur berada di Makassar. Sehingga distribusi semen bosowa menjangkau beberapa kawasan seperi Papua, Ambon, Maluku dan Gorontalo.
Selain kawasan Indonesia Timur, semen Bosowa juga menyasar Indonesia Barat dengan adanya pabrik semen bosowa di Batam dengan wilayah pemasaran hingga pulau Sumatera.
Namun awal hadirnya semen Bosowa di Sumatera tidak terlalu mendapat respon dari masyarakat, namun dengan kenaikan harga semen di wilayah Sumatera mendatangkan keuntungan sendiri bagi semen Bosowa sehingga bisa memasuki pasaran di pulau Sumatera.
"Jadi anda tidak usah khawatir jika ada di pulau Sumatera, Batam semen bosowa sudah dikenal di wilayah tersebut" ungkapnya.
Peningkatan produksi semen bosowa di sebabkan Pertumbuhan perekonomian semakin membaik.
Salah satu yang paling mempengaruhi peningkatan produksi semen bosowa karena otonomi daerah. Setiap daerah ingin memajukan daerahnya dengan adanya proyek PNPM. (Sudirman).