TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Walaupun rencana reklamasi 17 pulau buatan di kawasan Pluit, Jakarta Utara banyak menuai kontra belakangan ini, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) sebagai salah satu pengembang yang ambil bagian dalam megaproyek itu akan terus melanjutkan proyeknya. Rencananya, reklamasi pulau yang dinamai Pluit City akan digarap mulai tahun 2014.
Awalnya, Agung Podomoro menargetkan pengerukan pasir sudah bisa terlaksana akhir 2013. Wakil Direktur Utama Agung Podomoro Land, Indra Wijaya bilang, proyek tertunda karena izin dari pemerintah provinsi DKI Jakarta belum kunjung turun. "Izin prinsip memang sudah dikantongi, tapi kami masih harus mengajukan izin pelaksanaan," terang Indra belum lama ini.
Indra berharap, izin pelaksanaan segera keluar, sehingga perusahaan bisa mulai mengeruk pasir pada 2014. Menurut Indra, izin reklamasi sejatinya sudah dirilis 20 tahun lalu oleh gubernur yang memimpin pada saat itu. "Kami mengakuisisi izin perusahaan lain," tuturnya.
Asal tahu saja, Agung Podomoro Land berencana menggarap Pluit City yang luasnya 160 hektare (ha) melalui anak usaha PT Muara Wisesa Samudera (MWS). Pulau ini hanya salah satu dari tiga pulau buatan yang akan dibangun perusahaan ini. Nilai investasi untuk pulau pertama saja diproyeksikan mencapai Rp 25 triliun-Rp 50 triliun.
Sayangnya, Indra belum bersedia memaparkan rencana pengembangan Pluit City lebih rinci sebelum izin diperoleh. Yang jelas, pulau akan terhubung dengan superblok Green Bay yang juga dibangun oleh Agung Podomoro melalui jembatan sepanjang 300 meter (m). "Salah satu proyek di Green Bay yaitu Baywalk Mall baru saja dibuka untuk umum," paparnya.
Saat ini, Agung Podomoro Land sedang gencar mengerjakan proyek di atas lahan reklamasi. Di Balikpapan, perusahaan ini sudah mulai mereklamasi lahan seluas 5 ha untuk dijadikan apartemen berkapasitas 1.000 unit, hotel bintang lima 240 kamar, dan area komersial seluas 48.000 meter persegi (m²).
APLN juga menyiapkan reklamasi lahan 300 ha di Makassar serta berniat memperluas lahan miliknya yang baru 15 ha menjadi 45 ha di sana.