Laporan Wartawan Tribunnews.com, Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM menggandeng Japan External Trade Organization (Jetro) untuk memfasilitasi pemasaran produk UMKM Indonesia di pasar Jepang.
Kemitraan dengan organisasi promosi perdagangan dan investasi Jepang tersebut merupakan inovasi dari program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) PNM, yang fokus pada pembinaan, pelatihan dan pendampingan nasabah Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM).
"Kerja sama dengan Jetro merupakan pencapaian terbaik PNM dalam mendukung pengembangan UMKM nasional karena dapat menjadi pintu masuk produk-produk UMKM kita ke pasar Jepang," ujar Direktur Utama PNM Parman Nataatmadja, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (30/12/2013).
Perjanjian kerja sama antara PNM dan Jetro ditandatangani oleh Parman Nataatmadja dan Direktur Eksekutif Jetro Kenichi Tomiyoshi di Jakarta, Kamis, 19 Desember 2013.
Kesepakatan tersebut disaksikan oleh mantan Perdana Menteri Jepang Yasuo Fukuda dan Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Jepang (PPIJ) Rachmat Gobel.
Jetro, kata Parman, akan dilibatkan lebih banyak dalam program PKU PNM di masa mendatang. Penciptaan peluang pasar dan investasi dari dan ke Jepang dalam pengembangan UMKM nasional akan diwujudkan melalui pemberian bantuan teknis berupa pengiriman tenaga ahli, studi banding dan pelatihan.
Dalam rangka penguatan dan pengembangan UMKM, PNM sejak Januari 2013 hingga saat ini telah melaksanakan program PKU sebanyak 189 kali, yang diikuti oleh 8.852 UMKM nasabah ULaMM.
Arief Mulyadi, Executive Vice President PNM, menjelaskan jenis pelatihan yang diberikan PNM cukup beragam. Antara lain pembekalan kemampuan teknis seperti sertifikasi Pendaftaran Industri Rumah Tangga (P-IRT), cara pengemasan, pengolahan produk, serta inovasi dan strategi pemasaran.
"Kami juga sering mengikutsertakan UMKM nasabah ULaMM dalam kegiatan pameran produk dan seminar guna memperluas wawasan dan jaringan usaha," jelasnya.
Selain itu, PNM juga aktif dalam pendampingan klasterisasi industri UMKM seperti industri Rempeyek Pelemadu di Bantul, industri Keripik Singkong Solear di Tangerang, industri Keset Kain Limbah di Semarang, industri Gula Semut di Pacitan, industri Gula Kelapa Kubu Raya di Pontianak, serta industri Keripik Slondok di Magelang.
Adapun program klasterisasi berikutnya yang tengah dipersiapkan PNM meliputi industri Pengrajin Opak di Deli Serdang dan Serdang Bedagai, pengolahan Kopi Kintamani di Bangli, Kerajinan Perak dan Swarsa di Mojokerto, Rendang Telor di Payakumbuh, dan Budi Daya Ikan Hias di Depok.
Sementara itu untuk lembaga keuangan mikro dan syariah (LKM/S), PNM secara aktif memberikan pelatihan jasa manajemen tentang analisis kredit, perencanaan bisnis, penanganan kredit bermasalah, motivasi dan kewiraswastaan, serta pengembangan produk dan analisis keuangan.