News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Meninggalnya Bos Sritex Tak Pengaruhi Aksi Korporasi

Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PT Sritex di Sukoharjo.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Arif Wicaksono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bos PT Sritex, HM Lukminto meninggal dunia, Rabu (5/2/2014) malam. Jenazah saat ini berada di Singapura.

Para analis menanggapi meninggalnya pemilik PT Sri Rejeki Isman Textil (Sritex). Mereka menilai meninggalnya bos Sritex tidak akan berpengaruh terhadap aksi korporasi yang diterbitkan perseroan.

Hal ini mengingat Sritex, melalui anak usahanya yakni PT Sinar Pantja Djaja (SPD), baru saja melakukan aksi korporasi dengan menerbitkan surat utang (notes) sebesar 350 juta dollar AS dengan tenor bunga sebesar 10 persen.

"Sepertinya tidak akan terganggu, semuanya kan sudah berjalan by sistem seharusnya rencananya semua sudah tertera," kata Analis Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya ketika dihubungi wartawan, Kamis (6/2/2014).

Dihubungi secara terpisah, Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada pun menilai, Notes yang akan diterbitkan SRIL melalui anak usahanya akan tetap dijalankan oleh anak kandungnya yang telah menjabat sebagai Direktur Utama di perusahaan tersebut.

"Karena kan masih diteruskan sama anaknya yakni Iwan Setiawan," imbuh Reza.

Kejadian seperti ini mengingatkan kembali saat meninggalnya Presiden Direktur PT Astra International Tbk (ASII) Michael D Ruslim yang meninggal dunia karena demam berdarah.

"Meski dalam suasana berduka, kegiatan bisnis ASII tetap berjalan sesuai agenda perusahaan yang telah disusun sebelumnya," kata Reza.

Seperti diketahui, Pemilik Sritex, HM Lukminto meninggal dunia Rabu (5/2/2014) malam di Singapura. Lukminto adalah pendiri dan pimpinan grup usaha Sritex, produsen tekstil terutama seragam militer.

Hingga saat ini Sritex adalah produsen untuk seragam TNI/Polri, NATO, Pasukan PBB dan seragam militer dari tidak kurang dari 26 negara di dunia.

Karena bisnisnya tersebut, Lukminto menjadi dekat dengan para petinggi dan eks petinggi negara maupun militer di tanah air.

Selain aktif di dunia usaha, Lukminto juga aktif di kegiatan sosial. Dia juga mendirikan sejumlah organisasi untuk menyalurkan dana-dana bantuan kepada yang membutuhkan.

Dia juga ikut memprakarsai pengadaan pemakaman untuk etnik Tionghoa. Selain itu dia juga aktif di Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI), bahkan menjabat sebagai Bendahara Umum pengurus pusat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini