News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anak usaha Telkom Ekspansi ke Timur Tengah dan AS

Penulis: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) melanjutkan ekspansi internasionalnya ke Arab Saudi dan Amerika Serikat tahun ini melalui anak usaha, PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin).
 
“Program International Expansion (Inex) dengan Telin sebagai kendaraannya akan berlanjut pada tahun ini. Kami akan melangkah lebih jauh lagi setelah bermain di Asia Tenggara. Kita akan masuk ke  pasar Timur Tengah dan Amerika Serikat,” ungkap VP Public Relations Telkom Arif Prabowo di Jakarta, Minggu (16/3/2014).

Diungkapkannya, sejauh ini Telin telah beroperasi di Singapura, Hong Kong, Timor Leste, Australia, Malaysia, Amerika Serikat, dan Myanmar pada tahun lalu.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini pada 11 Desember 2013 telah mendirikan Telkom USA  bertempat di California dan merupakan entitas anak yang 100 persen sahamnya dimiliki oleh Telin.

Telkom sendiri pada tahun lalu juga telah menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan AL-Lama Group. AL-Lama merupakan konglomerat bisnis cukup terpandang di Arab Saudi yang bergerak di berbagai bidang usaha, seperti properti, hotel, konstruksi, dan telekomunikasi.

Jangkauan bisnis AL-Lama mencapai kawasan Timur Tengah dan Afrika. Adanya MoU tersebut menjadikan AL-Lama  sebagai rekanan lokal untuk berbagai layanan Telkom Group yang akan dipasarkan di Arab Saudi.
 
Dijelaskannya, terdapat  empat pendekatan strategi yang  dilakukan. Telkom Group mengembangkan sayapnya ke pasar internasional yakni  Business follows People, Money, Traffic dan Network.

Menurutnya, masuknya Telkom ke Amerika Serikat bentuk implementasi strategi follow the traffic. Dimana trafik, khususnya data banyak bermuara di Amerika Serikat, sehingga sangat potensi untuk membangun dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu Hub untuk seluruh Asia Tenggara.

"Captive market terbesar di Asia Tenggara adalah  Indonesia dengan jumlah pengguna broadband yang terbesar," paparnya.

Ditambahkannya, Telkom tetap akan fokus dengan portofolio Telecommunication, Information, Media, Edutainment, Services (TIMES). “Tetapi, tanpa program International Expansion, Telkom tidak akan mampu tumbuh double digit. Telkom juga harus melakukan ekspansi ke pasar internasional terutama ke negara-negara yang masih prospektif,” katanya.

Presiden Direktur Telin, Syarif Syarial Ahmad menambahkan tahun 2013 merupakan pondasi awal kesuksesan Telin pada 2014. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan perusahaan dalam melampaui target pendapatan hingga 34,9 persen, angka tersebut melebihi total pertumbuhan beban sebesar 24,4 persen.

“Pada tahun ini kami memperbaiki skenario dan business plan Perusahaan, persiapan pencapaian target pendapatan bagi Telkom Australia dan Telin Timor-Leste serta tidak luput dari perhatian Telin adalah pengembangan infrastruktur jaringan, mengingat  infrastruktur inilah yang nantinya akan membawa Telin dan footprint-nya berhasil dalam pencapaian target pendapatan,” jelasnya.

Di samping itu, menyambut tahun 2014, Telin juga akan meluncurkan beberapa produk baru seperti Content Delivery Network (CDN), Telepresence serta IPX.

Secara terpisah, Analis dari Investa Riset Kiswoyo Adi Joe menilai aksi ekspansi Telkom dengan menggandeng sejumlah mitra ke pasar internasional bisa menjadi pengungkit pendapatan BUMN ini dimasa mendatang.

“Langkah Telkom cerdik menggandeng mitra, kalau membangun jaringan sendiri, itu akan memberatkan dari sisi beban. Ekspansi internasional ini bisa menjadi penopang pendapatan Telkom di masa mendatang,” ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini