News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Utang Sektor Tambang Perlu Diwaspadai

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang petani sedang panen dengan latar belakang pertambangan batubara yang siap menggusur lahan mereka

TRIBUNNEWSCOM, JAKARTA - Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), utang luar negeri (ULN) Indonesia pada sektor pertambangan dan penggalian Januari 2014 sebesar US$ 26,07 miliar. Sebelumnya pada Januari tahun lalu utang sektor ini sebesar US$ 21,86 miliar.

Ekonom Samuel Asset Manajemen Lana Soelistianingsih berpendapat, meningkatnya utang sektor tambang dan galian ini perlu dipertanyakan. Pasalnya, harga komoditas tambang seperti mineral dan batubara sedang turun dan diperkirakan tidak akan naik hingga dua tahun ke depan.

Karena itu, dirinya menduga meningkatnya jumlah utang pada sektor ini akibat membayar utang yang sebelumnya. Kalau digunakan untuk menutup utang tentu menjadi bahaya dan sangat perlu diwaspadai.

"Karena adalah utang yang harus diperpanjang dan diperpanjang lagi nantinya," tandas Lana.

Natural hedging pun terjadi kalau perusahaan tambang dan gali berorientasi ekspor. Kalau tidak tentu penerimaannya dalam bentuk rupiah karena pasarnya dalam negeri. Menurut Lana, BI harus bertindak.

BI perlu keluarkan kebijakan deposit dalam negeri. Deposit ini berfungsi sebagai cadangan uang apabila sewaktu-waktu perusahaan gagal membayar utang. Isi depositnya adalah 3-6 kali dari cicilan utang yang harus dibayar.

BI sendiri menganggap utang sektor tambang dan gali yang meningkat di awal tahun diakibatkan adanya investasi baru yang dibiayai dengan utang. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan ke depannya utang di sektor ini akan tetap tumbuh tapi mengecil.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini