TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) membantah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup melemah 156,74 poin atau 3,18 persen ke posisi 4.764,66 pada jeda sesi 1 siang ini karena sentimen negatif pelaku pasar terhadap hasil Pemilu Legislatif.
"Kalau kita lihat hasil polling, artinya dari segi hasil polling sebelum pemilu, apa yang dihasilkan sekarang tidak jauh dari hasil polling sebelum pemilu. Saya tidak melihat pelaku pasar kecewa dengan hasil Pileg," ujar Ito Warsito, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (10/4/2014).
Ito menjelaskan, bahwa fluktuasi nilai saham merupakan hal yang lumrah dalam pasar modal. Menurut Ito, melemahnya IHSH karena aksi jual biasa.
"Kalau dilihat harian naik turun. Investor asing selalu trading, tidak pernah tidak trading, data transaksi harian 35-40 persen, yang mereka perdagangkan yang mereka beli, ada masa-masa nett sell, ada masa-masa nett buy," katanya.
Ekspektasi pelaku saham menurut Ito sama dengan hasil polling yang sudah terbiasa dilihat sebelum pemilu. Oleh karena itu, hasil Quick Count Pileg yang menempatkan PDIP di urutan pertama sudah sesuai dengan ekspektasi pelaku saham.
"Ekspektasi kita tidak akan jauh dari hasil polling sebelum pemilu, kan sebetulnya tidak berbeda jauh, apa yang beda? PDIP pertama, presentasenya saja yang beda. Urutan partainya gak beda jauh kan? Ya itulah ekspektasi pasar," katanya.
Ito menambahkan bahwa posisi partai tiga besar sekarang ini juga sesuai dengan ekspektasi pasar. Oleh karena itu Ito yakin sampai akhir tahun IHSG akan terus naik.