Laporan Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Salah satu anak usaha grup Ciputra, PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) sedang menyasar daerah Papua, untuk proyek pembangunan perumahan atau residensial.
Areal perumahan itu seluas 38 hektar (ha) yang terdiri dari 1500 rumah cluster.
Nanik J. Santoso, direktur CTRS, mengatakan proyek tersebut akan dilakukan dalam jangka waktu 8-10 tahun dengan dana pembangunan infrastruktur mencapai Rp 50 miliar.
"Untuk tahap awal luasnya sekitar 4-5 hektar (Ha) sebagai tahap awal kita kucurkan Rp 50 miliar untuk pembangunan infrastruktur, dengan kisaran harga sebesar Rp 2 miliaran lebih per unit," kata Ninik di jakarta, selasa (3/6/2014).
Meskipun terhitung mahal, dia yakin bahwa hunian tersebut akan laku dipasaran karena sudah memperhitungkan daya beli serta inflasi yang terjadi di Papua. Sehingga dana tersebut cukup wajar untuk warga papua.
"Saya rasa cukup wajar karena logistik di papua itu sulit, harga pasir saja sudah cukup tinggi, di jakarta saja harga rumah yang dibawah Rp 1 miliar sudah sulit," katanya.
Proyek tersebut akan dibangun pada akhir tahun ini. Atau paling lambat akan dilakukan pada 2015. CTRS masih menyusun kesiapan infrastruktur yang menopang pembangunan perumahan tersebut.