TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah sampai saat ini mempunyai indikasi akan membuka keran impor di komoditi beras. Pasalnya ada bencana El Nino yang bisa merusak panen beras pada Agustus dan September.
"Ancaman El Nino berpengaruh, prediksi El Nino berdampak moderat," ujar Menteri Perdagangan M Lutfi, di kantor Kementerian Perdagangan, Rabu (2/7/2014).
Selain bencana alam El Nino, pemerintah juga melihat produksi gabah yang bisa mengalami penurunan sampai 2 persen. Biasanya, pemerintah akan membuka keran impor beras jika produksi gabah berada di level 5 persen, bahkan bisa juga di angka 10-11 persen pada tahun 2007.
"Lihat acuan sebelumnya, pertumbuhan dari hasil gabah kita tidak positif dan terjadi El Nino masa lalu," ungkap Lutfi.
Untuk mengatasi kekurangan beras, Lutfi tak ingin membicarakan mengenai membuka keran impor. Salah satu solusi yang diputuskan Lutfi adalah menyerahkan kepada Perum Bulog mengenai pasokan cadangan beras dalam negeri.
"Saya perintahkan Bulog antisipasi masalah tersebut agar target akhir kita tetapkan," kata Lutfi.