TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Semen Indonesia, PT Semen Indonesia (persero) Tbk (SMGR) Dwi Soetjipto mengatakan penjualan semen perseroan pada semester pertama tahun ini lebih baik ketimbang periode yang sama pada tahun lalu.
Penjualan SMGR pada semester pertama tahun ini mencapai Rp 12,79 triliun. Jumlah ini naik 12 persen dari capaian pada semester pertama 2013 yang mencapai Rp 11,42 triliun.
"Sejalan dengan hal tersebut, pos laba bersih juga diproyeksikan tumbuh sekitar 8 persen menjadi Rp 2,78 triliun, dibandingkan dengan laba bersih pada enam bulan pertama tahun lalu sebesar Rp 2,58 triliun," kata Dwi Soetjipto mengatakan di jakarta, Kamis (15/7/2014).
Ia mengatakan, kenaikan pos penjualan diimbangi dengan adanya peningkatan volume total penjualan sebanyak 4,9 persen ketimbang periode yang sama pada tahun lalu atau mencapai 13,35 juta ton.
Ia menjelaskan pertumbuhan penjualan semen dalam negeri di topang oleh PT Semen Indonesia yang mencatatkan volume penjualan sebanyak 6,89 juta ton, atau tumbuh 9,6 persen.
Kemudian di ikuti oleh penjualan PT Semen Tonasa yang mencatatkan pertumbuhan volume penjualan sebanyak 3,7 persen menjadi 2,55 juta ton. Padahal pada periode yang sama tahun lalu volume penjualan di Semen Tonasa sebesar 2,46 juta ton.
Sayangnya, pertumbuhan tersebut tidak sejalan dengan penjualan di PT Semen Padang, volume penjualan di salah satu entitas usaha Semen Indonesia tersebut malah turun 1,9 persen menjadi 3,33 juta ton jika dibandingkan dengan volume penjualan di enam bulan pertama tahun lalu yang sebesar 3,39 juta ton.
Untuk penjualan di luar negeri, Semen Indonesia harus rela mengalami penurunan sebesar 34,9 persen menjadi 58,55 ribu ton, padahal pada periode yang sama tahun lalu penjualan ekspor perseroan masih sebesar 89,9 ribu ton.