TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nasabah kredit pemilikan rumah (KPR), coba periksa kembali cicilan Anda. Jangan kaget, bila pembayaran cicilan rumah Anda membesar. Sebab, sejumlah bank mengerek suku bunga KPR.
Bank CIMB Niaga semisal. Mulai Agustus 2014, CIMB Niagamenaikkan suku bunga KPR sebesar 25 basis poin atau 0,25%. "Sekarang, rata-rata floating rate KPR kami sebesar 12,75%," kata Head of Consummer Lending CIMB Niaga, Tony Tardjo, kemarin.
Bunga KPR CIMB naik lantaran menyesuaikan suku bunga simpanan yang juga bergerak naik. Ke depan, kata Tony, CIMB berupaya mengerem laju kenaikan suku bunga KPR karena ingin lebih menjaga kualitas kredit.
Tony memproyeksi: kucuran KPR CIMB Niaga pada tahun ini hanya akan tumbuh di bawah 10%. Saat ini, portofolio KPR CIMB Niaga mencapai Rp 22,2 triliun.
Bank spesialis kredit perumahan, Bank Tabungan Negara (BTN) juga sudah menaikkan bunga KPR. "Periode Juli-Agustus, ada perubahan 0,5%," tandas Direktur Utama BTN, Maryono. Kini, bunga KPR BTN untuk fixed rate berkisar 11,5%.
Sementara, Bank International Indonesia (BII) lebih dulu mengerek suku bunga KPR. Per Juni 2014 lalu, BII menaikkan suku bunga dasar kredit (SBDK) KPR sebesar 50 basis poin menjadi 11,75%.
Lani Darmawan, Direktur Ritel BII mengatakan, penyesuaian bunga kredit itu lantaran biaya dana meningkat akibat ketatnya likuiditas.
Sampai akhir tahun, BII berusaha agar bunga KPR tetap stabil di level tersebut. "Namun tentu saja kami tetap harus melihat perkembangan ketatnya likuiditas dan cost of fund," tandas Lani memberi alasan. Sampai akhir tahun ini, ia memperkirakan, penyaluran KPR BII akan bertumbuh 20%.
Namun, tak semua bank menaikkan bunga KPR. Bank Rakyat Indonesia (BRI) memilih menahan diri, tak ikut mendongkrak bunga KPR. Budi Satria, Sekretaris Perusahaan BRI bilang, BRI belum berencana mengutak-atik bunga KPR lantaran bunga acuan BI rate masih anteng di level 7,5%. Saat ini rata-rata floating rate KPR BRI beriksar antara 12%–14%.
Begitu pula Bank Central Asia (BCA). Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA mengungkapkan, pihaknya akan mempertahankan suku bunga KPR yang saat ini berada di kisaran 9%-11,5%. “Kami lihat situasinya, sementara tidak akan naik dulu, setidaknya sampai November dan Desember 2014," kata dia.
BCA justru membuka peluang untuk menurunkan bunga KPR lantaran pertumbuhan penyaluran kredit perumahan yang melambat. "Mudah-mudahan bisa bulan depan," imbuh Jahja. Semester I lalu, portofolio KPR BCA mencapai Rp 52,845 triliun. Jumlah itu naik 9% dari periode sama tahun lalu.