TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengatakan produk unit link masih menjadi kontributor terbesar dari premi industri asuransi Jiwa hingga semester pertama 2014.
Kontribusi unit link mencapai lebih dari separuh total premi industri asuransi jiwa.
Hendrisman Rahim, Ketua Umum AAJI mengatakan bahwa kontribusi unit link menyumbangkan sekitar 57,5 persen total premi industri asuransi jiwa.
Sedangkan produk tradisional menyumbang 42,5 persen dari total premi.
"Produk unit link memegang peranan penting dalam premi industri asuransi jiwa, terutama terkait dengan kepercayaan investor terhadap pergerakan pasar modal pada semester pertama tahun ini yang cukup baik," kata Hendrisman, di Jakarta, Senin (1/09/2014).
Meskipun berkontribusi besar porsi Unit Link mengalami pelambatan sebesar 5,1 persen jika dibandingkan dengan semester pertama 2013.
Sedangkan produk asuransi tradisonal mengalami pertumbuhan sebesar 1,4 persen jika dibandingkan dengan semester pertama 2013.
"Pertumbuhan itu karena produk tradisional tumbuh karena sosialisasi dan tertanggung individu yang mencapai kenaikan sebesar 6,5 persen atau menjadi 11,30 juta orang pada semester pertama 2014," katanya.
Seperti diketahui pendapatan total premi industri asuransi jiwa mencapai Rp53,85 triliun pada semester pertama 2014.
Angka ini turun sebesar 2,5 persen ketimbang pendapatan premi pada semester pertama 2013 yang mencapai Rp54,94 triliun.
Penurunan ini disebabkan oleh penurunan premi bisnis baru sebesar 16,3 persen menjadi Rp30,57 triliun dari capaian tahun lalu yang mencapai Rp36,52 triliun.