laporan Arif wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laju dollar AS yang sempat melemah setelah pertemuan The Fed yang belum mensinyalkan adanya kenaikan suku bunga tidak membuat laju Rupiah terapresiasi.
Rupiah pada posisi kemarin (18/09/2014) berada pada Rp 12.030 per dollar AS. Nilai tukar rupiah melanjutkan pelemahan setelah sebelumnya berada pada Rp 11.908 per dollar AS (Kurs Tengah BI).
Mengenai penurunan ini Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities mengatakan hal ini karena pelemahan dollar AS juga diimbangi oleh penurunan Yuan seiring masih adanya kekhawatiran masih melambatnya laju perekonomian China.
"Faktor ini yang membuat nilai tukar rupiah kian melemah, meskipun belum ada kenaikan suku bunga The Fed," katanya di jakarta, Jumat (19/9/2014).
Langkah Bank Sentral China yang melonggarkan kebijakan moneternya dinilai sebagai salah satu perlambatan tersebut. Lalu Yen yang juga melemah seiring langkah Bank Sentral Jepang yang akan melanjutkan program stimulusnya. Sehingga, laju Rupiah di atas di bawah level support Rp 11.915 per dollar AS.
"Meski laju Dollar AS melemah namun, terimbangi dengan pelemahan mata uang hard currency lainnya sehingga membuat Rupiah sulit keluar dari zona hijau. Rupiah bergerak dalam kisaran Rp11915-11892 (kurs tengah BI)," katanya.