News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Saham IPO Blue Bird Kemahalan

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang penyandang cacat saat mencoba taksi Lifecare di Balai Kota, Jakarta, Rabu (10/9/2014). Sebanyak lima armada taksi yang diperuntukkan bagi penyandang disabilitas, orang hamil, dan lansia ini diluncurkan oleh perusahaan transportasi umum Blue Bird dengan cara preorder terlebih dahulu. (KONTAN/Fransiskus SImbolon)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saham perdana PT Blue Bird dipatok pada harga Rp 7.200 hingga Rp 9.300 per saham. Harga tersebut terbilang cukup mahal bagi perusahaan di bidang transportasi, khususnya darat.

"Cukup premium (harga perdana saham Blue Bird)," kata Analis PT Asjaya Indosurya Securities, Williams Surya Wijaya kepada Tribunnews.com, Jakarta, Senin (6/10/2014).

Akan tetapi, kata Williams, Blue Bird yang memiliki bisnis utama dari segmen taksi terlihat akan terus tumbuh, seiring kebutuhan angkutan darat di dalam kota masing tinggi. Hal ini pastinya, mendongkrak kinerja perseroan ke depannya.

"Terlebih Blue Bird melakukan terobosan taksi khusus untuk disable (orang yang memiliki kekurangan fisik). Ini cukup ok, perhatian sama pelanggannya," ujar Williams.

Menurut Williams, tantangan yang akan dihadapi oleh Blue Bird ke depan yakni adanya wacana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Hal ini, nantinya dapat berdampak terhadap penurunan pelanggan yang harga taxi pastinya akan naik.

Diketahui, Blue Bird akan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offring/IPO) dengan menawarkan saham IPO di kisaran Rp 7.200-Rp 9.300 per saham.

Perseroan berencana melepas sebanyak-banyaknya 531.400.000 lembar saham atau 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan demikian, perseroan akan meraih dana segar dari IPO sebesar Rp 3,84 triliun hingga Rp 4,9 triliun.

Adapun dana tersebut, nantinya 50 persen akan digunakan untuk biaya modal termasuk pembelian kendaraan dan akusisi pool. Sebesar 35,71 persen melunasi pinjaman bank. Sedangkan, 14,29 persen sebagai modal kerja dan entitas anak perusahaan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini