TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri food ingredient atau bahan baku makanan di Indonesia masih sangat tertinggal sehingga masih mengimpor ingredient dari luar negeri.
Ir. Adhi S. Lukman, Chairman Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia mengatakan, hingga saat ini, hampir seluruh food ingredients masih mengimpor 60 persen berasal dari luar negeri.
"Dengan jumlah penduduk yang besar dan kekayaan sumber daya alam, Indonesia berpotensi menjadi basis produksi dan distribusi food ingridients, baik dalam maupun luar negeri," kata Adhi di arena pameran Food ingredients Asia 2014 di Jakarta, Kamis (16/10/2014).
Menghadapi era pasar bebas, pengusaha Indonesia diharapkan dapat mampu memproduksi makanan dengan bahan olahan sendiri.
"Penggunaan cara yang inovatif dan efisien akan sangat membantu perekonomian negara. Di samping itu, tidak perlu harus mengimpor bahan baku," katanya.
Ajang Food ingredients Asia (Fi Asia) 2014 digelar mulai 15-17 Oktober di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta. Ajang diikuti lebih dari 650 peserta pameran dari 46 negara dan 13.000 pengunjung akan hadir pada pameran ini.
Pameran dagang Fi Asia 2014 diresmikan oleh Wakil Menteri Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Prof Dr Ir Alex SW Retraubun, MSc.
Pemeran ini jadi ajang pelaku bisnis dan pembeli makanan minuman seluruh dunia untuk menjalin network, memperkenalkan produknya dan melakukan penetrasi pasar Asia.
Prof Dr Ir Alex SW Retraubun, MSc menyatakan hadirnya pameran Food ingredients Asia di Indonesia, membuka peluang bagi pelaku bisnis di Indonesia mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya.
"Juga membantu meningkatkan produktifitas, efisiensi tanpa mengesampingkan kualitas, keamanan dan jangkauan produk, serta memperluas jaringan internasional," katanya. (Eko Sutriyanto)
Sayang Sekali, 60 Persen Bahan Baku Produk Makanan Indonesia Masih Impor
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Agung Budi Santoso
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger