Laporan wartawan Tribun Timur, Hajrah
TRIBUNNEWS.COM,MAKASSAR-Bosowa Corporindo melalui anak perusahaannya PT Semen Bosowa akan kembali melanjutkan rencana pembangunan pabrik semen di Sorong.
Hanya saja untuk sementara pembangunan akan diprioritaskan untuk pabrik pengemasan berkapasitas 10 ribu ton.
CEO Bosowa Corporindo, Erwin Aksa mengatakan, saat ini proyek tersebut telah masuk dalam kajian AMDAL
Dia mengaku, dengan adanya pabrik pengemasan tersebut diharapkan distribusi semen di kawasan timur Indonesia lebih lancar lagi .
Dengan begitu harga juga tidak terus naik, akibat permintaan lebih tinggi daripada produksi.
"Wajar jika di Papua harga semen mahal karena pengangkutannya harus menggunakan pesawat ini tentu meningkatkan cost produksi," jelas Erwin, Senin (3/11).
Sebelumnya direncanakan Bosowa akan membangun pabrik semen berkapasitas 750 ribu ton dengan investasi Rp 679 miliar di Papua Barat ini.
Hanya saja dengan beberapa pertimbangan terkait ekonomi global, rencana tersebut akhirnya ditunda.
Erwin mengaku penundaan tak lantas membuat perseroannya "seret" untuk meningkatkan produksinya dan menjadi produsen semen skala besar.
Ia melihat prospek persemenan di Indonesia akan semakin cemerlang.
Saat ini beberapa pabrik semen milik Bosowa memiliki produksi yang bervariasi, sebagai contoh Banyuwangi dengan produksi 5000 ton perhari, Maros 10 ribu ton perhari, Balikpapan 1000 ton perhari, Mataram 2.500 ron per hari danSamarinda 1.000 ton perhari.
Secara nasional Bosowa menargetkan investasi di Industri semen senilai Rp 6.5 triliun hingga 2015.
Investasi tersebut demi mengejar target produksi 10 juta ton pertahun.