TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan mengatakan bahwa pihaknya satu kata dengan apa yang ungkapkan Badan Percepatan Pembangunan Nasional (Bappenas) terkait penghentian proyek Jembatan Selat Sunda (JSS).
"Kan Menteri Bappenas sudah ngomong kalau kabinet satu suara," ujar Jonan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Pusat, Rabu (5/11/2014).
Jonan menuturkan, pemerintah tetap pada prioritasnya yaitu pengembangan infrastruktur laut yang diantara membangun pelabuhan dan perbaikan kapal-kapal.
Menurut Jonan prioritas itu merupakan cerminan konsistensi pemerintah untuk mengembangkan sektor kelautan melalui pembangunan infrastruktur pelabuhan.
"Pelabuhan menjadi salah satu penunjang kegiatan ekonomi yang utama, terlebih bagi negara kepulauan seperti Indonesia. Kalau pelabuhannya tidak berkembang, dalam jangka panjang ekonominya juga terganggu," kata Jonan.
Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas Andrinof Chaniago menyiratkan megaproyek Jembatan Selat Sunda (JSS) tidak akan dilanjutkan pada masa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Meski begitu, dia yakin JSS masih bisa dibangun 10 atau 15 tahun nanti.
Andrinof menjelaskan, Presiden Joko Widodo tidak akan melanjutkan proyek yang masuk dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) itu disebabkan sejumlah pertimbangan, seperti memperlebar ketimpangan serta menghilangkan identitas Indonesia sebagai negara maritim. [Baca: Tak Sesuai dengan Ide Tol Laut Jokowi, JSS Tak akan Dibangun]