TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR -- Harga hewan ternak maupun produk hasil peternakan di Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai naik. Kenaikan akibat berbagai faktor. Salah satunya rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
“Harga sudah naik seperti bibit ayam petelur dari Rp 55 ribu sekarang Rp 65 ribu. Kemungkinan akan naik lagi setelah ada keputusan kenaikan BBM,” kata Kepala Bidang Produksi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, Abdul Muas, kepada Tribun, Kamis (13/11).
Kenaikan harga tersebut berdasarkan pantauan petugas di lapangan dalam dua pekan terakhir. Selain ayam petelur, harga pasaran sapi, kerbau, dan lainnya, ikut terkerek naik.
Sapi pejantan sebelumnya berkisar Rp 8 juta-Rp 10 juta kemudian naik menjadi Rp 10 juta-Rp 12 juta per ekor. Harga sapi bibit betina saat ini berkisar Rp 5 juta-Rp 6 juta.
Dibanding tahun lalu, harga sapi jenis ini masih dihargai Rp 4 juta-Rp 5 juta. “Kemungkinan tahun depan bisa naik lagi,” ujarnya. Muas bahkan menyebutkan masih ada kenaikan setelah harga BBM resmi naik nanti. Kenaikan selanjutnya datang dari segi distribusi ternak.
Perhitungan biaya transportasi, kata dia, merupakan dampak negatif yang akan dirasakan peternak di Sulsel. Sisi positifnya peternak bisa menikmati kenaikan harga ternak di pasaran.
Kenaikan harga di pasar ternak akan membuat biaya produksi peternak bertambah. Meski pemerintah menyiapkan bantuan budidaya, namun, nilainya masih dikondisikan anggaran keuangan nanti.
“Kenaikan (biaya) bantuan dikondisikan dengan kondisi keuangan kita. Tapi kemungkinan kita kurangi volume (produksi) jika kondisi anggaran terbatas,” jelasnya.(rul)
Harga Sapi Naik Rp 2 Juta
Editor: Hendra Gunawan
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger