TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bahlil Lahadalia mengatakan, Indonesia tengah menghadapi tantangan yaitu masih sedikitnya jumlah pengusaha di Indonesia. Berbeda dengan negara-negara lain seperti Malaysia dan Singapura.
Secara kuantitas, kata Bahlil, jumlah pengusaha di Indonesia hanya sekitar 1,2 persen dari seluruh jumlah rakyat Indonesia."Pemerintah memutuskan moratorium penerimaan PNS. Kalau benar terjadi moratorium PNS maka seluruh perguruan tinggi akan melahirkan pengangguran-pengangguran baru," ujar Bahlil, di Jakarta, Senin (8/12/2014).
Bahlil memaparkan organisasi HIPMI harus mengubah pola pikir mahasiswa. Tujuan utamanya agar mahasiswa jangan hanya menjadi karyawan, tapi jadi pengusaha.
Bahlil mengatakan, HIPMI bisa mendorong lahirnya pengusaha-pengusaha baru sehingga jumlahnya bisa mencapai dua persen dari jumlah penduduk Indonesia. "Jangan takut menjadi pengusaha. Selama punya mimpi, kualitas dan modal bekerja keras pasti bisa," papar Bahlil.
Oleh karena itu, kata Bahlil, HIPMI harus memberikan rangsangan kepada pengusaha-pengusaha pemula. Tidak hanya itu, lanjut Bahlil, HIPMI memperkuat basis kaderisasi, memberikan masukkan kepada pemangku kepentingan dan melakukan penguatan jaringan kerja.