TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komite Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri, menyesal telah membuat janji untuk membuat rekomendasi terkait nasib PT Energy Trading Ltd (Petral). Pasalnya Faisal mengaku timnya terlalu sibuk mengurusi sektor hilir migas.
"Aduh salah janji, tapi kita harus komitmen dan menyampaikan rekomendasi kedua tentang status Petral," ujar Faisal, Rabu (24/12/2014).
Faisal memaparkan, dalam tempo 1x24 jam tim akan melakukan diskusi terkait Petral. Hingga saat ini, Faisal belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait nasib anak usaha PT Pertamina (Persero) itu.
"Nggak bisa dilaporkan, kami masih diskusi. Teman-teman saya ajak 1x24 jam memenuhi target dan rekomendasi sebelum akhir tahun," ungkap Faisal.
Menurut Faisal, pihaknya sudah bekerja dengan sangat cepat membahas nasib Petral. Karena tenggat waktu Faisal Basri cs sampai 31 Desember sudah memberikan rekomendasi kepada pemerintah.
"Rekomendasi tentang Petral, nggak lama justru sangat cepat, kami janjikan akhir tahun, rekomendasi kemarin," papar Faisal.