News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lonjakan Harga Beras

Kemendag Terjunkan Tim Selidiki Penyebab Kenaikan Harga Beras

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdagangan beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (25/2/2015). Wakil Presiden Jusuf Kalla memerintahkan Perum Bulog untuk menyalurkan sebanyak 300.000 ton beras bagi rakyat miskin (raskin) untuk menstabilkan harga beras yang mulai naik. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan menerjunkan tim audit, untuk mengetahui permasalahan utama yang membuat harga beras mengalami kenaikan.

Direktur Bapokstra Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Robert J Bintaryo mengatakan, Kemendag sudah membentuk tim audit stok distribusi beras dengan bekerjasama Bareskrim Polri, Badan Intelijen Negara (BIN) dan salah satu lembaga survei. Tim ini pun, sudah siap untuk bekerja mulai besok.

"Tim ini untuk mendapatkan data detail, apa kesalahan mekanisme distribusi, apakah ada penyimpangan atau enggak, khususnya beras Bulog," kata Robert di Jakarta, Sabtu (28/2/2015).

Sementara mengenai kabar adanya mafia di komoditas beras, dia belum bisa mengatakan apakah ada atau tidak. Namun Robert menilai, salah satu penyebab harga beras karena ada spekulan.

"Tapi kita berharap dengan operasi pasar yang dilakukan Bulog, bisa menurunkan harga beras," ujarnya.

Seperti diketahui, awal Februari 2015 harga beras melonjak 30 persen di Pasar Induk Cipinang, Pulogadung, Jakarta Timur. Beras yang paling murah atau kualitas IR2, naik dari Rp 8.500 menjadi Rp 11 ribu per kg. Sementara untuk kualitas IR1 dari Rp 9.500 naik menjadi Rp 12 ribu per kg.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini