Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dinilai tidak terlalu mempengaruhi industri asuransi, walau rupiah menyentuh level Rp 14.000 per dolar AS.
"Saya melihat engak berpengaruh meski Rp 14.000 per dolar AS," CEO PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali), Edy Tuhirman di Bogor, Selasa (17/3/2015).
Adapun alasan tidak berpengaruh, kata Edy, karena produk asuransi yang ditawarkan Generali menggunakan rupiah, baik klem ataupun pembayarannya preminya.
"Asuransi di Indonesia banyak menjual rupiah, unit link kita juga pakai rupiah," ucapnya.
Edy menjelaskan, menguatnya dolar AS yang membuat mata uang negara lainnya seperti pondsterling, rubel, bahkan rupiah ikut melemah, karena disebabkan dengan membaiknya ekonomi negeri Paman Sam.