News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Saham PGAS Melorot Seiring Banyaknya Sentimen Negatif

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PT Perusahaan Gas Negara.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) selama dua hari ini terus melorot seiring banyaknya sentimen negatif yang mendera perusahaan pelat merah tersebut.

Tercatat saham PGAS pada perdagangan kemarin melemah ditutup di level Rp 4.600 dari posisi pembukaan Rp 4.700. Sedang hari ini saham PGAS ditutup melemah 4,13 persen atau 190 poin menjadi Rp 4.410 per saham.

‎Analis PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada melihat beberapa sentimen negatif membuat saham PGAS tertekan belakangan ini. Pertama, adanya usulan pemerintah untuk menurunkan harga gas industri.

Menurut dia, Kementrian Perindustrian mengusulkan skenario penurunan harga gas industri guna memacu daya saing industri dalam negeri. Di mana, pemerintah mengusulkan harga jual gas industri turun 10 persen menjadi 9,5 dolar AS per MMBTU. Harga jual gas oleh PGAS ke industri saat ini sekitar 10 dolar Amerika Serikat hingga 11 dolar Amerika Serikat per MMBTU.

‎"Harga saham PGAS telah turun merespon pemberitaan tersebut. Next suppot Rp 4.300 per saham," kata Reza saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (15/4/2015).

Selain itu, tekanan harga saham PGAS juga dikarenakan ‎volume penjualan gas perseroan yang menurun ke PT Perusahaan Listrik Negara, pelanggan terbesar PGAS. Volume penjualan tercatat turun 10 persen dari 880 mmscfd pada 2014 ke 800 mmscfd pada kuartal pertama 2015.

‎"Kemudian, tekanan juga berasal dari ‎penerapan standar akuntansi baru dalam pengkonsolidasian laporan keungan anak perusahaan," tutur Reza.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini