News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Faisal Basri: Kroni Soeharto Masuk Petral Sejak 1998

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri didampingi Anggota tim memberikan keterangan mengenai komposisi sumber BBM di Indonesia di Kementrian ESDM, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat , Minggu (21/12/2014). Dalam keterangan tersebut, terdapat beberapa rekomendasi yang akan diajukan kepada pemerintah terkait penentuan harga BBM bersubsidi yang dapat menciptakan insentif bagi penghematan BBM oleh masyarakat dan peningkatan investasi pada industri pengilangan minyak di dalam negeri. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan ketua tim reformasi tata kelola migas, Faisal Basri, menyebutkan salah seorang anak buah mantan presiden Soeharto adalah pemegang saham mayoritas Pertamina Energy Trading Ltd (Petral).
Pemegang saham tersebut menurut Faisal masuk ke Petral sejak 1998.

"Kroni pak Harto masuk tahun 98 sebagai pemegang saham resmi Petral," ujar Faisal di acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (26/5/2015).

Melihat hal tersebut, Faisal Basri menyimpulkan sejak Petral didirikan sudah mempunyai banyak masalah. Apalagi kata Faisal, eksistensi Petral pada masa awal kelahirannya menuai kontroversi.

"Zaman pak Soeharto dari lahir saja Petral cacat, didirikan di Bahama, beroperasi di Hong Kong, kantornya di Singapura," ungkap Faisal.

Faisal menambahkan jika hanya mengganti petinggi anak usaha Petral, Pertamina Energy Service (PES) saja tidak cukup. Hal yang paling berdampak untuk kemajuan negara adalah pembubaran Petral dan mengalihfungsikan kepada Integrated Supply Chain (ISC) yang langsung berada di bawah Pertamina.

"Membubarkan Petral seperti menutup sejarah kelam. Kalau diganti pimpinan PES tidak berubah perilakunya, sampai yang terakhir," kata Faisal.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini