TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) menjadi bagian dari sindikasi pembiayaan pembangunan pabrik semen baru di Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah bersama tiga bank lainnya.
Sindikasi ini membiayai Rp 2,33 triliun atau 70 persen dari nilai investasi pembangunan pabrik semen yang mencapai Rp 3,34 triliun, adapun 30 persen dari nilai investasinya akan dibiayai sendiri oleh pemilik pabrik semen, yaitu PT Sinar Tambang Arthalestari (STAR).
BNI memimpin sindikasi dengan porsi terbesar dibandingkan tiga bank anggota sindikasi lain, yaitu 64,4 persen dari nilai pembiayaan sindikasi.
Bank-bank lain yang tergabung dalam sindikasi pembiayaan Pabrik Semen ini adalah Bank Panin, Bank Jateng, dan Bank DIY yang masing-masing berkontribusi pada pembiayaan tersebut pada kisaran 3 hingga 21 persen.
"Pembiayaan ini menunjukkan dukungan serius BNI terhadap program pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia," ujar Senior Executive Vice President Bisnis Risk BNI, Abdullah Firman Wibowo, Jumat (29/5/2015).
Untuk itu, BNI juga memberikan fasilitas kredit modal kerja (KMK) pada PT STAR senilai Rp 185 miliar. Dana tersebut merupakan dukungan pembiayaan tambahan selain pembiayaan melalui sindikasi dan diberikan secara bilateral.
Pabrik semen yang menempati area seluas 34 hektare ini memiliki kapasitas produksi sebesar 5.000 ton clinker per hari atau lebih dari 2 juta ton semen per tahun. Pada 17 April 2015, PT STAR telah mulai melakukan tes pasar dengan melakukan penjualan semen secara komersial.