TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) meluncurkan program PGNtrepeneur, yang merupakan bagian dari rangkaian HUT PGN ke-50 tahun dan inisiatif untuk memberdayakan masyarakat Indonesia.
Direktur Keuangan PGN, Riza Pahlevi Tabrani menjelaskan program ini menjadi bagian dari upaya PGN untuk mendorong pemanfaatan gas bumi bagi pengusaha kecil.
Dalam program PGNtrepeneur, perseroan akan mengikutsertakan peserta yang berasal dari Komunitas Bajaj Gas (KOBAGAS) dan ibu rumah tangga yang berasal dari 11 rusun yang berada di wilayah Jabodetabek.
"Program PGNtrepeneur menjadi salah satu terobosan PGN untuk ikut berpartisipasi dalam melahirkan usaha-usaha kecil yang menggunakan gas bumi sebagai sumber energi. Kami percaya dengan energi baik gas bumi, usaha yang dirintis ini akan lebih efisien dan menguntungkan," ujar Riza dalam siaran pers, Kamis (4/6/2015).
Program PGNtrepeneur merupakan inisiatif PGN untuk ikut terlibat langsung dalam pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan sektor usaha kecil. Melalui kegiatan kewirausahaan ini diharapkan akan lahir lebih banyak usaha kecil yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan keluarga Indonesia.
Program PGNtrepreneur terbagi menjadi dua bagian, yakni pelatihan mekanik untuk pengemudi bajaj gas dan pelatihan memasak untuk ibu rumah tangga yang dilaksanakan pada bulan Juni dan Agustus 2015.
Pelatihan mekanik bajaj dilakukan untuk 120 orang pengemudi bajaj gas, melalui 4 kali pelatihan dengan masing-masing jumlah peserta sebanyak 30 orang di setiap pelatihannya.
Pelatihan tersebut dilakukan di 2 tempat yaitu di MRU Waduk Pluit untuk pengemudi KOBAGAS wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Sedangkan untuk pengemudi KOBAGAS wilayah Jakarta Timur - Bekasi, pelatihan dilakukan di SPBG Pondok Ungu.
Sementara itu, pelatihan memasak bagi ibu-ibu rumah tangga berlangsung selama 1-2 hari, yang akan dilaksanakan di 11 (sebelas) rusun di Jakarta dan Tangerang. Pelatihan memasak dilakukan bagi 220 ibu-ibu rumah tangga yang berasal dari 11 rusun di Jakarta dan Tangerang yang dilakukan masing-masing 2 hari di tiap rusun dengan jumlah peserta 20 orang per pelatihan.