TRIBUNNEWS.COM - Kilau si kuning emas batangan PT Antam Tbk diduga masih berpeluang tergerus. Namun analis menduga ini tidak lantas menyurutkan langkah investor untuk tetap bertransaksi emas.
Fachmi Jaidi, Expert Gold Trader PT Monex Investindo Futures dalam rilis buku Gold Trading Revolution, Kamis (4/6) mengatakan bahwa sulit bagi harga emas Antam untuk naik tajam. Pergerakan harga baik di semester satu maupun akhir 2015 cenderung stagnan dengan peluang penurunan.
“Saat ini karena memang harga emas spot turun dan rupiah turun. Tapi diduga penurunan rupiah ini akan berhenti lewat intervensi BI dan akhirnya harga emas Antam kembali merosot,” kata Fachmi.
Selain itu memang harga emas antam sudah cenderung berada di level tinggi yang rawan koreksi. Melihat adanya peluang penguatan rupiah paling tidak di level Rp 12.800 – Rp 13.000 di akhir tahun nanti, Fachmi memprediksi harga emas Antam di semester satu dan akhir tahun 2015 akan bergerak di kisaran Rp 450.000-Rp 500.000.
“Dalam perjalanannya tentu akan fluktuatif tapi range-nya tidak akan bergerak dari level tersebut,” tambah Fachmi.
Untuk itu Fachmi menyarankan bagi investor untuk mengambil sikap wait and see jika ingin mengambil keuntungan. Namun, jika tujuannya investasi maka segeralah buy di kisaran Rp 450.000 – Rp 550.000 dengan kurs Rp 13.000 – Rp 13.200.
“Tapi perlu diingat bagi saya, jika ingin memulai investasi dan transaksi emas mulailah saat ini. Segera,” kata Fachmi. Pasalnya emas sebagai safe haven tetap akan memiliki pembeli dan penjualnya sepanjang masa. Tidak ada kerugian dan keuntungan yang abadi dalam trading apapun termasuk emas.
Jika memang tujuannya untuk investasi, lakukan segera. “Tinggal bagaimana tujuan dan besaran keuntungan yang ingin diraih nantinya akan menjadi dasar pemilihan sistem yang digunakan dalam trading,” papar Fachmi.(Namira Daufina)