TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Delapan infrastruktur hilir minyak dan gas bumi milik PT Pertamina (Persero) hari ini diresmikan pengoperasiannya untuk mendukung kemandirian energi nasional. Total nilai investasi delapan proyek tersebut sebesar Rp 687,3 miliar.
Keenam proyek tersebut meliputi proyek relokasi dan penambahan kapasitas storage depot LPG Tanjung Priok, pipanisasi avtur dari Terminal BBM Tanjung Perak-DPPU Juanda Surabaya, fasilitas filling station LNG plant 26 Bontang, 3 fasilitas pengisian bahan bakar Liquefied Gas for Vehicle (LGV) dengan merek dagang Vigas, dan dua unit Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) Online.
"Delapan proyek ini merupakan implementasi nyata dari 5 pilar prioritas strategis Pertamina untuk bisa menjadi global champion," ujar Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soejipto, di depot elpiji Tanjung Priok Pertamina, Selasa (14/7/2015).
Dengan proyek-proyek ini, Dwi melanjutkan, keberadaan Pertamina sebagai holding energy ingin menciptakan value bisnis bagi perusahaan. Selain itu Dwi juga yakin proyek hilir migas ini bisa mendukung terwujudnya kemandirian energi nasional dan melayani kebutuhan masyarakat.