Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mulai ancang-ancang menyiapkan program jika sewaktu-waktu ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) yang jumlahnya mencapai 50 ribu itu.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer mengatakan ada program Jaminan Kehilangan Pekerjaan atau JKP.
Program ini memberikan manfaat berupa uang tunai, akses pelatihan kerja, dan layanan informasi lowongan kerja.
Baca juga: Wamenaker Immanuel Ebenezer Menduga Pailitnya PT Sritex karena Ada Campur Tangan Setan
"Jadi ada beberapa skema atau program-program mengantisipasi ketika terjadinya PHK," kata Noel, sapaan akrab Immanuel, dalam konferensi pers di kantornya, Senin (23/12/2024).
Kedua adalah pasar kerja. Noel mengatakan Kemenaker menyiapkan pasar kerja bagi buruh yang terkena PHK.
Ketiga, Kemnaker akan melakukan pelatihan di berbagai Balai Latihan Kerja (BLK) khususnya yang berada di Jawa Tengah.
"Itu ada di Semarang [dan] Solo. Ini bisa sedikit meminimalisir (dampak, red) PHK yang menjadi monster di kawan-kawan buruh dan tenaga kerja atau pekerja," ujar Noel.
Ia berharap langkah-langkah yang diambil oleh Kemnaker ini bisa menjadi solusi mengurangi keresahan buruh Sritex usai pekerjaan mereka terancam akibat perusahaan yang sedang dalam kondisi pailit.
Noel menegaskan bahwa negara hadir bersama buruh Sritex. Ini menjadi komitmennya.
"Apalagi dengan situasi seperti ini, kita lihat badai PHK di mana-mana. Bukan di Indonesia saja ya, tapi di mana-mana, di dunia. Ini lagi ada proses yang transisi tatanan dunia yang baru, pasti ada sesuatu yang baru juga," ucap Noel.
Baca juga: Umur Sritex Tinggal Sebulan Lagi, Bahan Baku Sudah Mulai Disetop
"Walaupun ke depan nanti kita berharap tidak ada yang namanya badai PHK ini atau monster PHK," pungkasnya.
Adapun informasi terakhir dari Direktur Utama Sritex Iwan Kurniawan Lukminto, saat ini sudah ada 3 ribu karyawan yang dirumahkan menyusul status pailit.