Laporan Edwin Firdaus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel menjabarkan programnya dalam mengelola wilayah perbatasan.
Merujuk pada disiplin kerja Kementerian yang ia pimpin, kata Mendag Gobel, pihaknya akan membuat gerai di perbatasan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah tersebut.
"Kami ingin mengelola perbatasan itu untuk bisa buat nilai tambah penduduk setempat," kata Gobel usai rapat di Kemendagri terkait Pembangunan Terpadu Wilayah Perbatasan (Gerbangdutas), Jakarta, Selasa (14/7/2015).
Dengan dibukanya gerai perbatasan, ketimpangan atau disparitas harga bahan baku antar pulau diharapnya bisa disejajarkan. Mendag Gobel mengaku telah merangkul Pelni dan Kemenhub mensukseskan program ini. Dengan bantuan para ahli di bidang transportasi, diharapkan bisa memotong jalur distribusi barang.
"Seperti yang sekarang sudah dilakukan kemendag dengan di Indonesia bagian Timur," ujarnya.
Gobel sendiri saat ini sedang menghitung prioritas daerah yang akan dibuat gerai perbatasan tersebut. Pasalnya, hal itu harus terlebih dahulu melalui perhitungan dan kajian, mengingat perlu pengawasan yang ketat untuk gerai perbatasan tersebut.
Menurutnya, adanya gerai perbatasan juga dalam rangka menekan masuknya produk impor ilegal ke Indonesia melalui perbatasan. Begitu juga kerjasama dengan Kemendari, yakni untuk mengurangi masuknya barang-barang ilegal melalui perbatasan.
"Nah itu jadi perbatasan harus dikelola dengan baik untuk mengurangi impor ilegal ini," ujarnyaā€ˇ