TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melihat penjualan mobil pada semester II 2015 masih lesu, seiring belum membaiknya kondisi ekonomi dalam negeri.
Melihat kondisi tersebut, Gaikindo pun pesimistis penjualan mobil sepanjang tahun ini akan melebihi angka 1 juta unit. Gaikindo menargetkan penjualan 2015 mencapai 1 juta sampai 1,1 juta unit, angka ini merupakan revisi dari target sebelumnya sebanyak 1,2 juta unit.
Ketua III Gaikindo Johnny Darmawan mengatakan, persoalan pelonggaran uang muka bagi kendaraan bermotor tidak terlalu berpengaruh mendongkrak penjualan mobil. Sebab, kebijakan yang dikeluarkan Bank Indonesia beberapa waktu lalu sudah telat di tengah nilai tukar rupiah sudah terlalu melemah.
"Jadi semester kedua, harusnya rada membaik tapi masih lesu, aku melihat penjualan mobil cenderung 1 juta unit (sepanjang 2015)," ujar Johnny di Jakarta, Kamis (23/7/2015).
Menurut dia, penjualan mobil diperkirakan akan kembali bergairah pada akhir tahun ini atau pada 2016. Hal ini akan terdorong dengan mulai terserapnya belanja infrastruktur oleh pemerintah dan dapat mendorong kemajuan transportasi darat.
"Belanja negara kita baru 18 persen pada semester pertama, semester kedua kalau dibangun infrastruktur bisa mendorong kemajuan transportasi. Mudah-mudahal ini bisa mendorong penjualan otomotif," tuturnya.