TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Lantaran dua karyawan diberhentikan secara sepihak, ratusan buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja (SP) Jakarta International Container Terminal (JICT) aksi demo di depan Pos 9 Gedung JICT, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (28/7/2015).
Adanya aksi itu, kegiatan distribusi barang dan peti kemas dari dan ke pelabuhan tanjung priok, lumpuh sejak pagi. Tak hanya itu, kegiatan ekspor-impor terancam stagnan lantaran kemacetan trucking, hingga Jalan Cakung - Cilincing dan Marunda Jakarta Utara.
Akibatnya, JICT mengalami kerugian mencapai kisaran Rp 25 miliar. Hal itu dikemukakan M Firmansyah, Sekjen Serikat Pekerja (SP) JICT.
"Ya, kalau dikisar-kisarkan yang memang segitu ya. Ini kan udah kesepakatan bersama. Aksi solidaritas.
Ia mengaku, pihaknya tidak melakukan aksi mematikan listrik. Hanya saja, ia mengakui terkait ditahannya tiga kapal peti kemas yang dapat mengangkut hingga 1500 peti kemas.
"Ya hanya itu saja dan memblokade gerbang. Hanya itu saja. Kalau ditanya detailnya, saya tidak mengetahui pasti," singkatnya. (Panji Baskhara Ramadhan)