News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BPS: Jumlah Penduduk Miskin di Pedesaan Meningkat

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gelandangan yang tertidur terkena razia oleh petugas Dinas Sosial (Dinsos) Kota Makassar saat melakukan Razia gelandangan dan Pengemis di Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Sulsel, Rabu (26/8). Razia tersebut dilakukan untuk mengurangi jumlah gelandangan dan pengemis yang beredar di Makassar untuk selanjutnya didata dan diberi pembinaan. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah penduduk miskin di perdesaan mengalami peningkatan selama periode September 2014 ke Maret 2015.

Pada bulan Maret 2015, jumlah penduduk miskin di perdesaan tercatat sebanyak 17,94 juta orang, atau naik 570.000 orang dari bulan September 2014 yang sebanyak 17,37 juta orang.

Kepala BPS Suryamin dalam paparan, Jakarta, Selasa (15/9/2015), menuturkan, secara persentase angka kemiskinan di perdesaan naik dari 13,76 persen pada September 2014 menjadi 14,21 persen pada Maret 2015. Suryamin mengatakan, tidak ada penurunan yang melonjak di angka kemiskinan Maret 2015.

“Jadi stabil, baik volume maupun persentasenya. Artinya, di desa itu juga harus ditingkatkan pendapatannya, khususnya para petani,” kata dia.

Survei angka kemiskinan yang dilakukan BPS menggunakan pendekatan kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan ekonomi dalam mencukupi kebutuhan dasar baik pangan maupun non-pangan.

Suryamin menjelaskan, selama September 2014-Maret 2015 garis kemiskinan naik sebesar 5,91 persen yaitu dari Rp 312.328 per kapita per bulan pada September 2014 menjadi Rp 330.776 per kapita per bulan pada Maret 2015.

Penduduk miskin merupakan penduduk dengan pengeluaran di bawah garis kemiskinan. Secara nasional, pada bulan Maret 2015, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 28,59 juta orang (11,22 persen), bertambah sebesasr 860.000 orang dibandingkan dengan kondisi September 2014 yang sebesar 27,73 juta orang (10,96 persen). Namun, jika dibandingkan Maret 2014 terjadi penurunan angka kemiskinan dari sisi persentase.

Pada Maret 2014, jumlah kemiskinan yaitu 11,25 persen. “Penurunan persentase ini karena pertambahan penduduk lebih cepat dari pertambahan penduduk miskin,” jelas Suryamin.

Pada bulan Maret 2015, jumlah penduduk miskin perkotaan mencapai 10,65 juta orang (8,29 persen) naik 290.000 orang dari September 2014 yang sebanyak 10,36 juta orang. (Estu Suryowati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini