News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jumlah Penduduk Miskin Indonesia Bertambah 860.000 Orang

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemukiman warga miskin di kawasan Karet Pedurenan terlihat kontras dengan pembangunan hunian bertingkat mewah dan pusat-pusat perbelanjaan di sekitarnya, Minggu (21/12/2014). Berdasarkan data yang dirilis KnightFrank, Jakarta ada di posisi teratas dalam peringkat Global Prime Cities Index pada kuartal III 2014 untuk pertumbuhan pembangunan hunian mewah. Imbasnya warga asli daerah terdesak ke pinggiran kota dan daerah-daerah penyangga Kota Jakarta lainnya. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah penduduk miskin di Indonesia merangkak naik. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penduduk miskin Indonesia pada Maret 2015 sebanyak 28,59 juta orang, 11,22% dari jumlah penduduk Indonesia.

Itu artinya, jumlah penduduk miskin di Indonesia bertambah dibandingkan September 2014 di mana jumlah penduduk miskin sebanyak 27,73 juta orang atau 10,96% dari total jumlah penduduk. Dus, dalam enam bulan jumlah penduduk miskin telah bertambah sebanyak 860.000 orang.

Namun, bila persentase jumlah penduduk miskin Maret 2015 yang sebesar 11,22% dibandingkan dengan Maret 2014, di mana porsi penduduk miskin sebanyak 11,25% maka terjadi penurunan persentase penduduk miskin terhadap total jumlah penduduk sebanyak 0,03%.

Meski terjadi penurunan persentase secara tahunan (year on year), namun secara absolut jumlah penduduk miskin di bulan Maret 2015 yang sebanyak 28,59 juta penduduk, lebih banyak dibandingkan dengan per Maret 2014 yang sebanyak 28,28 juta penduduk.

Kepala BPS Suryamin mengatakan yang ada beberapa faktor penyebab kemiskinan pada Maret 2015 naik dibanding September 2014. "Selama periode September 2014-Maret 2015 terjadi inflasi yang cukup tinggi, sebesar 4,03%," ujarnya, Selasa (15/9). Tingkat inflasi pedesaan periode September 2014-Maret 2015 pun sebesar 4,4%.

Secara nasional, rata-rata harga beras mengalami peningkatan 14,48% yaitu dari Rp 11.433 per kilogram pada September 2014 menjadi Rp 13.089 per kilogram pada Maret 2015.

Secara riil, rata-rata upah buruh tani per hari pada Maret 2015 turun 1,34% dibanding upah buruh tani per September 2014.

Penulis: Margareta Engge Kharismawati

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini