Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencanannya, pemerintah akan kembali mengeluarkan paket kebijakan ekonomi pada akhir bulan September ini.
Kepala Staf Presiden (KSP), Teten Masduki, mengatakan kebijakan tersebut akan melengkapi paket kebijakan ekonomi yang diluncurkan pada pekan lalu.
"Nanti akan ada paket kedua yang nanti akan lebih merespons kebutuhan pasar, Ini paket kedua akan keluar akhir bulan," kata Teten kepada wartawan usai menghadiri pertemuan dengan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, di kantor Wapres, Jakarta Pusat, Selasa (15/9/2015).
Teten Masduki mengatakan, target kebijakan yang akan diluncurkan akhir bulan ini, kurang lebih sama dengan kebijakan yang sudah diluncurkan pekan lalu, antara lain memperkuat daya beli masyarakat, membangun investasi, stabailiasi harga, memperbaiki neraca transaksi berjalan.
"(Kebijakan) sekarang kan baru deregulasi, cuma di perdagangan dan industri. Nanti dilihat apakah (kebijakan baru) bisa memecahkan masalah itu," ujarnya.
Kebijakan yang akan diluncurkan akhir bulan ini, dipastikan akan lebih merespons kebutuhan pasar, sehingga menggairahkan perekonomian nasional, serta memancing investasi.
Selain itu kebijakan tersebut juga diharapkan bisa mendorong daya beli masyarakat.
"Sekarang pabrik bisa dibangun, itu (hasil produksi) dijual kemana? Maka daya beli masyarakat (harus diperbaiki)," tandasnya.
Ia mengakui kebijakan yang diluncurkan pada Rabu (9/9), tidak bisa langsung berdampak pada kondisi perekonomian dalam negeri.
Kebijakan itu juga tidak bisa mengantisipasi anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) hari ini, yang mencapai Rp 14.400 per dollar AS.
Paket kebijakan ekonomi yang pekan lalu diumumkan oleh Presiden Joko Widodo, membutuhkan waktu untuk memperbaiki keadaan, sehingga dampaknya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. (*)