Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adiatmaputra Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketika ekonomi Indonesia terpuruk dan buruh jadi korban pemutusan hubungan kerja, dunia garmen di Jawa Tengah bergeliat dan membutuhkan banyak tenaga kerja.
Anggota Data dan Informasi Asosiasi Petekstilan Indonesia (API), Syaiful Bahri, mengatakan industri garmen di Jawa Tengah masih terus tumbuh berkembang dan saat ini sedang membutuhkan delapan ribu tenaga kerja.
"Di Jawa Tengah masih kurang 8000 pegawai untuk operator garmen yang siap pakai," ujar Syaiful kepada wartawan di kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal, Jakarta, Kamis (1/10/2015).
Hal yang menjadi masalah menurut Syaiful adalah tenaga kerja di bawah umur yang melamar di Jawa Tengah.
"Masalahnya terkendala dengan umur, saat ini banyak yang di bawah 18 tahun," papar Syaiful.
Syaiful mengakui banyak angkatan kerja baru yang masih kesulitan mencari pekerjaan. Karena selain umur, tenaga kerja lulusan sekolah menengah atas atau di bawahnya tidak memiliki cukup pengalaman bekerja.