TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pengguna jasa penerbangan nasional tak luput terkena dampak bencana kabut asap akibat kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan.
Ratusan ribu calon penumpang pesawat tak bisa terbang akibat bencana tersebut.
"Hampir 750.000 (calon) penumpang yang tidak bisa terbang karena kabut asap," ujar Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia atau Indonesia National Air Carriers Association (INACA), Tengku Burhanuddin kepada Kompas.com, Jakarta, Minggu (25/10).
Menurut dia, perkiraan angka itu didapatkan dari perhitungan jumlah penerbangan yang dibatalkan yakni sekitar 5.000 penerbangan.
Bila 1 penerbangan mengangkut 150 penumpang, maka total penumpang dari 5.000 penerbangan sebanyak 750.000 orang.
"Rotasi pesawat terbang terganggu. Kerugian untuk penumpang yang akan terbang juga sangat besar," kata Tengku.
Sementara Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo mengatakan, sekitar 1.300 penerbangan Garuda mesti dibatalkan akibat kabut asap.
Akibatnya, ada 120.000 penumpang gagal terbang akibat bencana kabut asap kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan itu. (Yoga Sukmana)