TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dari data Banking Condition Index (BCI), pertumbuhan kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) perbankan naik signifikan dari 12,2 persen (yoy) pada April 2014 menjadi 35,1 persen yoy pada Agustus 2015.
Dalam laporannya Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memperkirakan kenaikan tingkat NPL bisa meningkat sampai 3 persen tahun mendatang. Hal ini diakibatkan sektor komoditas pertambangan yang paling banyak menyerap kredit, melemah saat ini.
"Sektor pertambangan, perdagangan dan komoditas masih melemah," ujar Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual David Sumual, Kamis (12/11/2015).
Menurut David, tren peningkatan kredit bisa digenjot kembali. Hal ini sejalan dengan stimulus paket kebijakan ekonomi dan berbagai macam subsidi kredit yang digelontorkan dari pemerintah untuk belanja modal investasi.
"Kalau ada pelonggaran kebijakan moneter, bisa lebih bagus," kata David
Rasio Gross NPL perbankan mengalami peningkatan, yakni naik dari 2,05 persen (yoy) pada April 2014 menjadi sebesar 2,76 persen (yoy) pada Agustus 2015 atau meningkat sebanyak 71 bps. Kendati demikian angka tersebut masih di bawah regulatory comfort zone sebesar 5 persen.