News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BUMN Rugi Jika Bangun Kereta Cepat Selama 25 Tahun

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Model berfoto dengan miniatur kereta cepat milik China pada pameran Kereta Cepat dari Tiongkok (China) di Senayan City (Sency), Jakarta Pusat, Kamis (13/8/2015). Pemerintah Indonesia merencanakan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dan Pemerintah Tiongkok merupakan salah satu pihak yang menawarkan kerjasama dalam pembangunan kereta cepat tersebut. (Tribunnews/Jeprima)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proyek kereta cepat jalur Jakarta-Bandung baru bisa balik modal (Break Event Point) 25 tahun mendatang dari mulai dibangun sekarang.

Hal itu harus dilihat dari pendapatan dan permintaan penumpang kereta yang diprakarsai oleh empat perusahaan BUMN dan investor asal Tiongkok tersebut.

"Hitungan bukunya 25 tahun baru break even," ujar Dirjen Perkeretaapian Hermanto Dwiatmoko di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (7/12/2015).

Hermanto memaparkan selama 25 tahun, konsorsium BUMN dan Tiongkok harus berdarah-darah menahan kerugian. Hal itu ditambah jika penumpang yang menggunakan kereta cepat tidak sesuai target.

"Bayangin 25 tahun ya rugi terus," ujar Hermanto.

Hermanto menambahkan hal yang sangat membebani proyek kereta cepat adalah anggaran yang begitu besar. Mulai dari teknologi hingga infrastruktur membutuhkan biaya banyak.

"Karena modalnya besar sekali untuk biaya operasi dan sebagainya," jelas Hermanto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini