TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai seorang pekerja profesional, Dion (35) yang berpenghasilan Rp 10 juta per bulan mestinya mampu menabung atau berasuransi.
Apalagi sang istri juga bekerja yang gajinya Rp 8 juta, tentunya lebih dari cukup.
Tapi faktanya, dirinya sering mengalami kesulitan keuangan, artinya walaupun besar namun tetap saja tidak ada dana yang dia bisa simpan.
"Pokoknya ludes saja gitu untuk keperluan sehari-hari. Jangankan untuk berasuransi, menabung saja sudah tidak bisa," katanya di Jakarta belum lama ini.
Diakuinya memang uangnya dihabiskan lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ataupun membayar berbagai keperluan, seperti kartu kredit yang nilainya besar.
"Pokoknya saat perlu uang, ambil gitu terus akhirnya lama-lama habis juga belum akhir bulan," katanya.
Ia pun mengakui tidak memiliki perencanaan keuangan mengenai alokasi penghasilannya bersama istri.
Apa yang dialami Dion, bisa menjadi gambaran masyarakat umum lainnya yang memang tidak memiliki perencanaan keuangan.
Tidak adanya perencanaan keuangan membuat penetrasi asuransi di Indonesia masih sangat rendah.
Survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di tahun 2013 menunjukkan bahwa hanya 18 persen dari populasi penduduk yang memiliki pemahaman yang cukup tentang asuransi, dan hanya 11,8 persen yang memiliki asuransi.
OJK mengajak semua pihak, termasuk penyedia layanan dan jasa keuangan untuk turut terlibat dalam meningkatkan kesadaran publik dan berpartisipasi untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat.
Perlu Kalkulator Finansial
Keinginan ini ditangkap Commonwealth Life yang telah meluncurkan kalkulator finansial versi terbaru, yang menyediakan fitur fasilitas keuangan yang mudah digunakan dan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
Kalkulator finansial ini akan membantu dan memungkinkan siapa saja untuk merencanakan dan memahami tujuan dan kebutuhan finansial sehingga dapat menyesuaikan dengan profil kehidupan mereka.
"Kalkulator ini dapat dilakukan melalui komputer, smartphone, dan tablet berbasis sistem operasi Android dan iOs, yang sangat mudah diakses kapanpun dan di mana saja," katanya.
Tersedia fitur yang praktis bagi masyarakat termasuk pengguna awam yang tidak memiliki latar belakang atau pengetahuan mengenai perencanaan keuangan.
Juga menampilkan cara mengkalkulasi dan memulai sendiri target perencanaan finansialnya baik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang dengan mudah namun, fasilitas ini tidak bertujuan untuk menggantikan peran dari profesi perencana keuangan professional.
Simon Bennett, President Director Commonwealth Life mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk melindungi dan meningkatkan kesejahteraan finansial masyarakat Indonesia.
Seperti yang kita semua ketahui adalah penting untuk memulai merencanakan keuangan sedini mungkin, tapi sayangnya hanya segelintir orang saja yang melakukannya.
"Sebagian besar dari masyarakat kita tidak memahami harus memulainya dari mana,” katanya
Fasilitas kalkulator finansial ini, Commonwealth Life mengharapkan langkah ini akan bisa mengajak serta mampu menjangkau lebih banyak orang untuk mulai merencanakan keuangannya sejak dini.
Kalkulator finansial Commonwealth Life juga dilengkapi dengan tiga aspek perencanaan keuangan yakni untuk memahami mengenai perencanaan keuangan untuk pendidikan, masa depan, dan pensiun.
Dalam proses penghitungan jumlah dana yang diinginkan, fitur kalkulator finansial juga menginformasikan kepada pengguna tentang atribut perencanaan keuangan.
"Seperti istilah-istilah mengenai tipe investasi, profil risiko, dan juga memberikan saran mengenai produk investasi yang sesuai untuk mencapai tujuan keuangan pengguna, ujar Pieter Wattimena, Alternative Distribution Channel Director Commonwealth Life.
Dikatakannya, melihat tren pertumbuhan pengguna internet dan smartphone yang signifikan di Indonesia, yang mencapai mencapai 78 persen, ia memahami perkembangan akses informasi yang lebih mudah mengenai perencanaan keuangan seperti kalkulator finansial ini, terutama bagi generasi millennial.
"Dengan menyediakan aplikasi smartphone dan menambahkan fitur yang memudahkan pengguna untuk sharing mengenai informasi ini di media sosial mereka,” tambah Pieter.
Peluncuran fasilitas ini merupakan bagian dari langkah strategis Commonwealth Life, yang merupakan bagian dari grup Commonwealth Bank Australia (CBA) di Indonesia, untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas dalam meningkatkan pemahaman tentang pentingnya perencanaan keuangan.
Edukasi Masyarakat
Dewan Komisioner OJK Kusumaningtuti S. Soetiono, meyakini pihaknya bisa memperbaiki angka dan tingkat penetrasi layanan keuangan dengan mengedukasi masyarakat.
"Khususnya tentang pentingnya bagi mereka untuk melakukan perencanaan keuangan agar dapat mewujudkan target atau tujuan finansialnya,” katanya.
Menurutnya, kalkulator finansial ini merupakan sebuah inisiatif yang sangat bermanfaat untuk mengedukasi dan membantu masyarakat dalam melakukan perencanaan keuangannya.
"Karena pada umumnya, orang awam tidak paham bagaimana harus memulai atau mengkalkulasi anggaran, kalkulator finansial ini akan sangat membantu mereka dalam memulai perencanaan keuangannya,” katanya.
Simon Bennett menambahkan, Commonwealth Life telah menjalankan beberapa program untuk mengedukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perencanaan keuangan.
Seperti program Born-To-Dominate, sebuah program literasi keuangan yang kami lakukan bagi mahasiswa, Commonwealth Life telah menjalin kemitraan dengan beberapa universitas terkemuka di Jakarta.
"Melalui kalkulator finansial ini kami berharap untuk turut berkontribusi dalam program literasi keuangan OJK yakni dalam mengedukasi dan membantu masyarakat Indonesia dalam mempersiapkan perencanaan keuangan dan melindungi kesejahteraan jangka panjangnya," katanya.