TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Bagi warga keturunan Tionghoa, momen Tahun Baru China atau yang dikenal juga sebagai Imlek sangat ditunggu-tunggu. Tak heran, banyak dari mereka sudah menyiapkan perayaan Imlek sejak lama.
Terlebih, ada banyak ornamen atau pernak-pernik Imlek yang harus disiapkan. Salah satu pernak-pernik Imlek yang banyak dicari adalah cheongsam atau baju dengan gaya otentik khas China.
Tingginya permintaan menjelang Imlek membawa berkah bagi para pedagang cheongsam di tanah air. Yuanita Fanggih Winarta, penjual cheongsam secara online, salah satunya.
Dia mengaku, permintaan sudah mengalami peningkatan sejak beberapa bulan terakhir. "Bahkan kenaikannya lebih tinggi dibandingkan Imlek tahun lalu," kata Yaunita yang mengusung merek dagang Taciefad.
Tahun lalu ia hanya bisa menjual sekitar 90 baju cheongsam. Tapi, Imlek kali ini sudah 200 baju cheongsam terjual, dengan omzet sekitar Rp 80 juta.
Harga yang dia banderol beragam tergantung ukuran, kualitas dan jenis bahannya. Ada tiga tingkatan kualitas cheongsam yang dia impor dari China, yakni premium, high quality, dan cheongsam biasa.
Cheongsam dengan tipe premium dibanderol seharga Rp 750.000 hingga Rp 1,4 juta. Sedangkan tipe high quality berkisar antara Rp 250.000–Rp 400.000 dan tipe biasa sekitar Rp 150.000–Rp 250.000.
Tak hanya Jakarta, konsumen Yuanita datang dari daerah-daerah, seperti Medan, Surabaya, dan Samarinda. Konsumennya terbesar di berbagai daerah lantaran ia gencar melakukan promosi di media sosial, seperti Instagram, Line, ataupun BBM.
Penjual baju cheongsam lainnya adalah Rika Ria, dengan merek usaha Aboaboshop. Berbisnis cheongsam sejak 2014, Rika mengimpor langsung cheongsam dari Shanghai.
Tak hanya untuk kalangan orang dewasa, ia juga menjual cheongsam untuk anak-anak. “Bisnis penjualan cheongsam meningkat karena aku tambahin koleksi untuk anak-anak juga,” ucap Rika.
Rika membanderol baju cheongsam mulai Rp 180.000 hingga Rp 500.000, tergantung model dan ukuran. Harganya sedikit naik dibanding tahun lalu karena biaya impor juga naik.
Selama ini ia mengimpor cheongsam berdasarkan pesanan. Sampai saat ini ia sudah menjual lebih dari 80 cheongsam. Adapun omzet yang didapatnya sekitar Rp 20 juta.
Menurutnya, permintaan sudah meningkat sejak beberapa bulan terakhir. Bukan saja, cheongsam, banyak juga konsumennya yang memesan ornamen Imlek lainnya. Di antaranya adalah bando Imlek yang dibanderol seharga Rp 50.000 hingga Rp 100.000.
Selain Jakarta, konsumennya tersebar di daerah-daerah, seperti Medan dan Sumatera Selatan. Ia mengaku, permintaan cheongsam masih terus berdatangan
Reporter Jane Aprilyani/Kontan