TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengusaha lokal sepakat bersama Asosiasi Perfilman Indonesia untuk mendorong investasi di dalam negeri. Salah satu caranya dengan mengundang investor asing membangun banyak bioskop di Indonesia.
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia bidang UKM dan Koperasi Sandiaga Sallahudin Uno memaparkan saat ini produksi film di dalam negeri terus bertambah. Namun kapasitas bioskop yang bisa menampung film nasional belum maksimal.
"Asosiasi bidang perfilman kasih signal setuju (asing bangun bioskop). Karena sudah ada 200 judul film di Indonesia tahun lalu tapi pangsa pasar baru (7 persen," ujar Sandiaga di Jakarta, Kamis (11/2/2016).
Sandiaga memaparkan jika sektor perfilman dicabut dalam Daftar Negatif Indonesia (DNI), hal tersebut bisa membuka investasi asing masuk ke dalam negeri. Tenaga kerja Indonesia di sektor perfilman pun bisa berkembang lebih jauh lagi.
"Mencabut DNI modal masuk, berkarya lokal talent bangsa sendiri," kata Sandiaga.
Sandiaga menambahkan sedangkan untuk sektor spa dan kuliner sebaiknya tidak perlu ada investor asing masuk. Karena selama ini, kedua sektor tersebut kata Sandiaga masih menjadi ciri khas Indonesia yang diminati wisatawan asing.
"Sektor Spa dan Kuliner menunjukan nasionalisme kita," papar Sandiaga.