TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teknologi keramik yang ada sekarang di Indonesia sudah sangat terdepan.
Bahkan, Indonesia telah memiliki teknologi pembuatan keramik dengan konsep digital dan mampu mengadopsi teknologi mesin dari Italia.
"Teknologi ini memungkinkan keramik yang dihasilkan sudah seperti keramik yang berbahan baku alami dan penggunaan bahan baku alam seperti marbel tidak diperlukan lagi," kata Ketua Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI), Elisa Sinaga, Kamis (10/3/2016).
Keunggulan lainnya, keramik yang dihasilkan dapat tahan lama, ringan serta memiliki desain yang beragam.
Berbagai produk unggulan ini akan dipamerkan dalam ajang Keramika 2016 di Hall 7, Jakarta Covention Center, 17-20 Maret 2016 mulai pukul 10.00 – 21.00 WIB.
Event ini bersamaan dengan edisi ke-15 pameran dan konferensi bahan bangunan, arsitektur, interior design, dan konstruksi terbesar di Jakarta, Megabuild Indonesia 2016 dan Jakarta Design Week 2016.
Pameran yang menjadi satu-satunya acuan bagi industri keramik di Indonesia ini menempati area seluas 6,500 sqm dan diikuti 50 peserta pameran.
Peserta berasal dari pengusaha pabrikan keramik, pemasok bahan baku keramik namun juga diikuti pelaku usaha yang bergerak di industri mesin keramik.
Hadir pemasok mesin dan bahan baku (raw material) keramik dari Cina dan Italia.
H. Mulyadi Toha selaku Head of Organizing Committee KERAMIKA 2016 mengatakan, KERAMIKA 2016 selalu dapat menunjukkan teknologi terbaru, sekaligus mengedukasi masyarakat mengenai keramik yang benar untuk menciptakan added-value properti.
ASAKI berkolaborasi dengan Reed Panorama Exhibtions, selain organiser ini memiliki pengalaman sebagai penyelenggara pameran yang handal ditingkat internationl, Reed juga memiliki jaringan networking internasional yang luas.