TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kementerian Komunikasi dan Informasi sebenarnya punya rencana besar memajukan start up lokal bersama produk aplikasinya.
Menteri Kominfo Rudiantara, Kamis (17 Maret) mengatakan, rencana besar sudah dibuat dan tinggal eksekusi.
Misalnya saja soal TKDN yang keinginan pak menteri, faktor software ikut jadi salah satu yang digunakan oleh pabrikan tak hanya komponen atau hardware.
Chief RA (sapaan akrab Rudiantara) juga berkomitmen tinggi terhadap perkembangan start up. Bahkan ia telah membuat tujuh kunci dan lima langkah untuk melahirkan start up hebat.
Indonesia sendiri menjadi target besar berbagai OTT (Over the Top) macam Facebook, WhatsApp, Twitter dan banyak lagi aplikasi yang akrab dengan pengguna di Indonesia. Sementara sejumlah start up lokal harus terengah-engah berkompetisi dengan OTT global.
Maka peran operator sebagai carrier aplikasi amat dibutuhkan. Lima operator (Indosat Ooredoo, Telkomsel, Tri, Smartfren dan XL) pun bersepakat untuk membantu delivery informasi aplikasi buatan anak Indonesia ke publik lokal. Entah lewat cara memanfaatkan SMS atau berbagai kreativitas lainnya.
Menurut RA, ini baru tahap pertama di mana terpilih tiga aplikasi antara lain Sebangsa, Catfiz dan Qlue. Setelah itu akan dipilih lagi tiga aplikasi yang akan didorong menjadi OTT lokal.
Di China, cara seperti ini sudah lebih lama dilakukan.
Hasilnya berbagai aplikasi seperti Baidu sangat populer di negerinya sendiri. Bahkan mulai menebar ke negara lain.