News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nurbaya Initiative dan PT Pos Pakai Sistem E-Commerce untuk UKM

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang petugas menunjukan perangko yang bergambar proses terjadinya gerhana Matahari di Kantor Pos Besar, jalan Pemuda, Kota Semarang, Jumat (26/2/2016). Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nurbaya Initiative dan PT. Pos Indonesia (Persero) akan membangun platform e-commerce untuk dua juta UMKM di Indonesia.

Sistem belanja online di ekiosk yang akan ditempatkan di 4,000 cabang PT Pos di seluruh Indonesia.

Pemerintah pun mendukung program Nurbaya dan PT Pos Indonesia. Karena selama ini teknologi e-commerce belum dimanfaatkan untuk distribusi dan pemasaan produk UMKM.

"Bagaimana memberdayakan UMKM untuk menggunakan teknologi. Karena belum semuanya UMKM menggunakan teknologi," ujar Rudiantara, Selasa (12/4/2016).

Rudiantara mengaku optimis, akan adanya penerapan teknologi untuk UMKM. Hal yang bisa dilakukan bagi pelaku UMKM dengan membantu orang-orang terdekatnya terdahulu.

"Misalnya, anak atau saudara yang mengoperasikan teknologi tersebut," paparnya.

Menanggapi sektor ekonomi kerakyatan berbasis digital, Rudiantara mngatakan Pemerintah sangat ingin UMKM bisa maju. Apalagi saat menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), dibutuhkan dorongan memajukan UMKM.

"Pemerintah tidak ingin UMKM Indonesia agar tidak mati di negeri sendiri akibat banjirnya produk-produk impor, apalagi dengan dibukanya pasar Indonesia akibat MEA," ungkap Rudiantara.

Dalam kesempatan yang sama, Andy Sjarif, founder Nurbaya Initiative mengemukakan bahwa saat ini ada 55 juta UMKM di Indonesia, dimana kurang dari lima persen yang telah online. Menurutnya, Nurbaya diharapkan dapat membawa dua juta UMKM online dalam empat tahun mendatang.

"Dengan ini diharapkan penjualan UMKM dapat naik minimal dua kali lipat dibandingkan dengan transaksi konvensional," ujar Andy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini