TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Di tengah perkembangan harga minyak dan gas yang kurang bagus saat ini, PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) menyatakan tidak akan mengurangi komitmen investasinya di Indonesia.
Wakil Presiden Direktur PT CPI, Yanto Sianipar, mengatakan, fluktuasi harga minyak adalah hal biasa.
"Menyikapinya kita sebagai dinamika dari perusahaan migas. Perusahaan migas itu kan jangka panjang, yang namanya harga minyak kan selalu naik turun," kata Yanto kepada wartawan usai menemui Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla di kantor Wapres, Jakarta Pusat, Senin (18/4/2016).
Yanto menjelaskan, sembari menunggu harga migas kembali normal, Chevron terus mendorong investasinya. Salah satu proyek yang tengah digarap adalah proyek Indonesian Deepwater Development (IDD), di Selat Makassar.
Proyek tersebut saat ini baru sampai tahap pengajuan revisi Plan of Development (POD). Yanto mengakui bahwa pihaknya sangat berharap pemerintah menyetujui revisi tersebut.
"Jadi kalau secara jangka panjang kita masih melihat prospek di Indonesia masih sangat menarik, terutama dengan adanya proyek IDD," terangnya.
Namun dia belum bersedia membeberkan besaran nilai proyek tersebut. Kata dia, besaran nilai proyek tergantung persetujuan pemerintah atas revisi yang diajukan Chevron.