TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Radana Bhaskara Finance Tbk (HDFA) pada tahun ini menargetkan pembiayaan baru tumbuh 16 persen menjadi Rp 2,4 triliun dari pencapaian tahun lalu senilai Rp 2,05 triliun.
Hingga kuartal I 2016, perseroan telah membukukan pembiayaan sebesar Rp 546,1 miliar atau naik 36,32 persen dari sebelumnya Rp 400,6 miliar.
Adanya pertumbuhan tersebut membuat perseroan cukup optimis mencapai target yang telah ditetapkan hingga akhir tahun ini, walaupun saat ini pasar otomotif sedang mengalami kelesuan.
"Kami optimis dengan target tumbuh 16 persen, pada kuartal pertama kami membukukan pembiayaan lebih baik dari tahun lalu," ujar Presiden Direktur Radana Bhaskara Finance Evy Indahwaty, Jakarta, Rabu (20/4/2016).
Target pembiayaan sebesar Rp 2,4 triliun, kata Evy, sebagian besar akan disumbang dari sektor roda dua baru sekitar 67 persen dan sisanya sebesar 33 persen dari pembiayaan motor bekas, mobil bekas dan produk multiguna.
Untuk mendukung target pembiayaan, perseroan akan memenuhinya dengan melakukan pinjaman perbankan sebesar 90 persen dan sisanya 10 persen akan dipenuhi dari pasar modal dengan menerbitkan surat utang jangka menengah.
"Standing loan kami miliki Rp 2,85 triliun dari perbankan lokal yang sudah terpakai Rp 500 miliar, penerbitan medium term note (MTN) kami sedang kaji," tutur Evy.
Di sisi lain, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan menghasilkan keputusan pembagian dividen sebesar Rp 3,5 per saham atau secara total senilai Rp 8,1 miliar.
"Hasil RUPST menyepakati, pembagian dividen 20 persen dari laba bersih 2015 sebesar Rp 39,85 miliar," ujar Evy.